REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Mengantisipasi terus bertambangnya jamaah yang tersesat di Masjidil Haram, petugas keamanan yang melayani jamaah tersesat ditambah personelnya.
Paling tidak kini ada 35 petugas yang bergantian menjaga area Masjidil Haram. “Dari sebelumnya 15 orang personel, kami tambah 25 orang. Jadi kini 35 personel menjaga tempat itu,” kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Asryad Hidayat, Jumat (21/10).
Menurut dia, ada empat tempat yang ada di pelataran Masjidil Haram yang dipakai sebagai tempat mangkal petugas pelayanan jamaah tersebut. Itu berada di pintu Babus Salam, pintu ke luar Marwah, di dekat Hotel Daarut Tauhid, di bawah Hotel Hilton, dan di bawah bangunan jam raksasa atau di bawah Zamzam Tower.
“Mereka akan berada di tempatnya mulai pukul 05.00 – 08.00 Waktu Arab Saudi. Sedangkan pada malam hari mereka “standby” di tempat itu mulai pukul 19.00 – 22.00 Waktu Arab Saudi,” ujarnya.
Di luar jam itu, lanjutArsyad, para petugas juga secara berglirian akan menyisir seluruh area pelaran Masjidil Haram. “Maka jika ketemu petugas resmi, silakan minta pertolongan. Cirinya adalah pakai rompi dan memakai tanda pengenal sebagai petugas,” katanya.
Arsyad mengakui selama ini ada beberapa kendala yang terjadi di dalam mengamankan para jamaah tersesat. Pertama, masih terbatasnya jumlah personel. Kedua, keadaan Masjidil Haram yang terus menerus bertambah sesak. Ketiga, adanya persoalan dari pihak jamaah itu sendiri.
“Namun, yang paling terasa, ya karena harus melayani orang tua dan tidak paham bahasa Indonesia. Hal ini makin susah karena komunikasinya menjadi tak lancar. Tapi jangan khawatir, kalau ketemu petugas mereka yang tersesat pasti akan diantarkan sampai ke pondokan,” tegas Arsyad.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Muhammad Subarkah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar