SDA juga menyesalkan perampokan yang dilakukan oleh WNI kepada beberapa jamaah haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi, Madinah beberapa waktu lalu.
“Para petugas haji harus mengkoordinir KBIH-KBIH kemudian petugas kloter untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya, usai menghadiri Annual Conference Islamic Studies di Pangkal Pinang, Bangka, Senin (11/10) malam.
Selain itu, ia mengimbau agar jamaah haji Indonesia tidak mudah terkecoh dengan orang yang tidak dikenal di Tanah Suci. Meski orang tersebut merupakan bangsa sendiri, menteri yang merupakan ketua umum partai politik itu meminta agar jamaah meningkatkan kewaspadaan.
Menurutnya, profil jamaah haji Indonesia yang berasal dari pelosok daerah perlu terus diingatkan. Pasalnya, banyak jamaah yang selama ini tinggal di pulau-pulau terpencil dan tidak pernah menginjakkan kaki ke kota.
Dampaknya, jamaah bingung ketika dihadapkan dengan situasi yang sangat ramai seperti di Tanah Suci. “Tiba-tiba ada orang mau membantu. Tentu dia senang sekali. Mungkin dalam pikiran mereka tidak ada orang jahat di Tanah Suci,” kata SDA.
Lebih lanjut, SDA menyarankan agar jamaah tidak membawa uang dalam jumlah besar dan perhiasan yang mencolok saat berada di Tanah Suci. Hal tersebut bisa menambah peluang bagi jamaah untuk menjadi korban perampokan atau pencurian.
Terkait dengan pengamanan di Tanah Suci, SDA mengungkapkan itu sepenuhnya tanggungjawab Kepolisian Arab Saudi. “Mereka telah memiliki prosedur pengamanan sendiri untuk jamaah haji,” katanya.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: A Syalaby Ichsan
http://www.jurnalhaji.com/2011/10/11/menag-minta-petugas-kbih-waspada/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar